TALENTA CENTER JAKARTA

Apa itu anak ADHD ?

Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah kondisi gangguan mental pada anak yang membuatnya berperilaku impulsif dan hiperaktif. Seorang anak yang mengidap ADHD juga sulit memusatkan perhatian, sehingga dapat mengganggu aktivitasnya sehari-hari, terutama di sekolah.

Menurut Suzy (2014:37) ADHD adalah gangguan perilaku yang timbul pada anak dengan gejala inatensi, impulsif dan Hiperaktifitas. ADHD Pada masa anak-anak seringkali menimbulkan masalah di dalam prestasi sekolah/pencapaian akademin.

Anak dengan ADHD merupakan anak dengan kondisi permasalahan pada perilaku yang memunculkan  impulsive dan hiperaktif yang mengakibatkan terganggunya perhatian, menghambat aktivitas dan proses belahar sehari-hari, yang membutuhkan penanganan khusus sesuai kebutuhannya.

Tipe ADHD

Meskipun ADHD terlihat umum, namun terdapat tiga tipe ADHD. Ketiga tipe ADHD tersebut antara lain:

1. Inattentive

Pada tipe ini, orang dengan ADHD mengalami kesulitan dalam mengatur atau menyelesaikan pekerjaan, memperhatikan detail, atau mengikuti instruksi. Hal ini karena gangguan pada tipe ini mudah teralihkan atau melupakan detail rutinitas harian.

2.Hiperaktif-Impulsif

Orang dengan ADHD tipe ini mengalami gelisah dan banyak berbicara. Pada tipe ini, biasanya akan mengalami kesulitan untuk duduk berdiam dengan jangka waktu yang lama. Selain itu, pada tipe ini orang dengan gangguan jauh lebih aktif baik dari perilaku mau lisan.

3.Gabungan

Pada tipe gabungan, orang dengan ADHD mengalami kedua tipe sebelumnya, yaitu inattentive dan hiperaktif-impulsif.

Apa saja sih gejala atau tanda-tanda seseorang yang mengalami gangguan ADHD ?

Menurut Suzy (2014: 27-32) Gejala ADHD secara umum adalah sebagai berikut :

  1. Anak sulit sekali belajar
  2. Anak tidak pernah focus
  3. Anak sulit mendengarkan apabila diajak untuk berbicara
  4. Perhatian terpecah bila ada gangguan dari luar (mudah terdistrak)

Sering kehilangan benda-benda atau alat tulisnya

  1. Tidak paham dengan instruksi
  2. Terlalu aktif dalam bergerak
  3. Sulit menunggu giliran
  4. Terlalu cepat menjawab pertanyaan walau pertanyaan yang diajukan belum selesai.
  5. Sering mengganggu orang lain.

Terapi/Penanganan untuk anak ADHD

Penanganan Anak ADHD salah satunya dapat mengikuti terapi dan strategi belajar yang dapat mendukung perhatiannya untuk mengikuti kegiatan. Namun untuk kita ketahui pemberian Terapi kita harus memperhatikan terlebih dahulu kebutuhan anak tersebut, dan berkonsultasi dengan tim ahli agar pemberian terapi dapat diberikan sesuai kebutuhannya, Adapun terapi yang bisa diikuti anak ADHD diantaranya :

  1. Terapi Perilaku (Behavior)

 Terapi ini mengajarkan pada anak ADHD bagaimana cara berinteraksi secara sosial. Terapi ini mengajarkan anak untuk mengurangi perilaku negatif, seperti agresif, emosi labil, menyakiti diri sendiri, merusak benda-benda, dan berbagai perilaku lainnya.

2. Terapi Wicara

Terapi wicara bertujuan untuk mengembangkan kemampuan komunikasi anak ADHD. Anak pun diajarkan untuk mendengar, karena ini dari komunikasi adalah percakapan dua arah. Keuntungan dari tetapi ini tentunya membantu anak memahami instruksi serta mampu menyatakan idenya melalui bahasa verbal.

3.   Terapi Okupasi

Dalam terapi ini dilakukan berbagai kegiatan yang menstimulasi kemampuan motorik dan sensorik seorang anak ADHD. Biasanya terapi ini berupa kegiatan-kegiatan fisik, seperti bermain bola, membuat kerajinan tangan, dan olahraga.

4.   Terapi Sensori Integrasi

Terapi Sensori Integrasi (SI) merupakan jenis terapi yang mengedepankan pengorganisasian sensasi (indera). Tujuan dari terapi ini adalah agar otak dapat mengintegrasikan informasi yang berasal dari indera dengan baik sehingga tubuh dapat beraksi dan berespons sesuai dengan situasi lingkungan yang dihadapi dan dengan tujuan yang berarti (purposeful manner). Terapi SI didesain untuk anak-anak dengan gangguan pemrosesan sensori (Sensory Integrative Dysfunction), seperti pada anak-anak dengan ASD (Autism Spectrum Disorder), ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder), dispraksia, dll.

Sumber:

Dewi, Suzy Yusna.2014.strategi dan metode belajar untuk anak ADHD.Bekasi:Yayasan Bina Talenta Tunas Bangsa Karya Mandiri.

Lifepack. 22 September 2020. Mengenal ADHD,Gangguan Perkembangan Pada Saraf https://lifepack.id/mengenal-adhd-gangguan-perkembangan-pada-saraf/

Tiffany Warrantyasri,20 Oktober 2019. 4 Jenis Terapi untuk Anak ADHD. https://www.motherandbaby.co.id/article/2019/10/12/13337/4-Jenis-Terapi-untuk-Anak-ADHD

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gangguan Spektrum Autisme (Autism Spectrum Disorder, ASD) adalah kumpulan kondisi yang diklasifikasikan sebagai gangguan perkembangan pada DSM-5 (APA, 2013). Untuk memenuhi diagnosis gangguan spektrum autisme, individu harus menunjukkan dua tipe gejala,

Skizofren adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Gangguan skizofren menyebabkan penderita mengalami halusinasi, delusi dan kekacauan berpikir dan perubahan prilaku. Penderita skizofren kesulitan membedakan kenyataan dengan pikiran nya sendiri disebut dengan Psikosis.

Menurut Suzy (2014:37) ADHD adalah gangguan perilaku yang timbul pada anak dengan gejala inatensi, impulsif dan Hiperaktifitas. ADHD Pada masa anak-anak seringkali menimbulkan masalah di dalam prestasi sekolah/pencapaian akademin.

kesulitan belajar adalah Suatu keadaan dimana anak didik atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, hal ini tidak selalu disebabkan oleh faktor intelegensi, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor non intelegensi.

©2020. Manajemen Talenta Center.